Kamis, 25 April 2013

lambang dan kepangkatan TNI


Daftar Tanda  Kepangkatan TNI. Tanda kepangkatan TNI adalah tanda kepangkatan yang ada di jajaran TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara mulai dari tingkat yang tertinggi (Perwira), Bintara, hingga yang terendah (Tamtama). Sejak dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1973, tanda kepangkatan untuk ketiga angkatan (TNI-AD, TNI-AU, dan TNI-AL).  Warna dasar pangkat Tamtama adalah merah (TNI-AD & AU), biru (TNI-AL termasuk Korps Marinir) dan warna dasar pangkat Bintara adalah kuning. Untuk Korps Marinir nama pangkat mengikuti nama pangkat TNI Angkatan Darat, tetapi tanda pangkat tetap mengikuti tanda pangkat TNI Angkatan Laut. Berikut daftar tanda pangkat Tentara Nasional Indonesia.

PangkatAngkatan Darat Angkatan Laut Angkatan Udara Lambang Pangkat 
PerwiraJenderal BesarLaksamana BesarMarsekal Besar
Perwira Tinggi JenderalLaksamanaMarsekal

Letnan JenderalLaksamana MadyaMarsekal Madya

Mayor JenderalLaksamana MudaMarsekal Muda

Brigadir JenderalLaksamana PertamaMarsekal Pertama
Perwira Menengah KolonelKolonelKolonel

Letnan KolonelLetnan KolonelLetnan Kolonel

MayorMayotMayor
Perwira PertamaKaptenKaptenKapten

Letnan SatuLetnan SatuLetnan Satu

Letnan DuaLetnan DuaLetnan Dua
Bintara TinggiPembantu Letnan SatuPembantu Letnan SatuPembantu Letnan Satu

Pembantu Letnan DuaPembantu Letnan DuaPembantu Letnan Dua
BintaraSersan MayorSersan MayorSersan Mayor

Sersan KepalaSersan KepalaSersan Kepala

Sersan SatuSersan SatuSersan Satu

Sersan DuaSersan DuaSersan Dua
Tamtama KepalaKopral KepalaKopral KepalaKopral Kepala

Kopral SatuKopral SatuKopral Satu

Kopral DuaKopral DuaKopral Dua
TamtamaPrajurit KepalaPrajurit KepalaPrajurit Kepala

Prajurit SatuPrajurit SatuPrajurit Satu

Prajurit DuaPrajurit DuaPrajurit Dua

Lambang dan kepangkatan di kepolisian


kak tiyasz hari ini bakalan bagiin informasi nih tentang lambang kepangkatan di kepolisian,okeh silahkan disimak kalo belum jelas silahkan koment ya :) *salam damai untuk kita semua.
Sejak 1 Januari 2001, Kepolisian Republik Indonesia dipisahkan dari TNI dan menggunakan tanda kepangkatan tersendiri. Perubahan tersebut berdasar pada surat keputusan Kapolri No. Pol: Skep/1259/X/2000, tertanggal 3 Oktober 2000.

Daftar tanda kepangkatan Polri

Polri (sekarang)Polri (dulu)
Perwira
Perwira Tinggi
Jenderal PolisiJenderal Polisi
Komisaris Jenderal PolisiLetnan Jenderal Polisi
Inspektur Jenderal PolisiMayor Jenderal Polisi
Brigadir Jenderal PolisiBrigadir Jenderal Polisi
Perwira Menengah
Komisaris Besar PolisiKolonel
Ajun Komisaris Besar PolisiLetnan Kolonel
Komisaris PolisiMayor
Perwira Pertama
Ajun Komisaris PolisiKapten
Inspektur Polisi SatuLetnan Satu
Inspektur Polisi DuaLetnan Dua
Bintara Tinggi
Ajun Inspektur Polisi SatuPembantu Letnan Satu
Ajun Inspektur Polisi DuaPembantu Letnan Dua
Bintara
Brigadir Polisi KepalaSersan Mayor
Brigadir PolisiSersan Kepala
Brigadir Polisi SatuSersan Satu
Brigadir Polisi DuaSersan Dua
Tamtama
Ajun Brigadir PolisiKopral Kepala
Ajun Brigadir Polisi SatuKopral Satu
Ajun Brigadir Polisi DuaKopral Dua
Bhayangkara KepalaPrajurit Kepala
Bhayangkara SatuPrajurit Satu
Bhayangkara DuaPrajurit Dua
atau bila kita perhatikan tanda yg ada dibahunya adalah sebagai berikut :
Nama Pangkat
Singkatan
Simbol
Letak
PERWIRA TINGGI
Pundak
Jenderal Polisi
Jend. Pol
Komisaris Jendral Polisi
Komjen Pol
Inspektur Jenderal Polisi
Irjen Pol
Brigadir Jenderal Polisi
Brigjen Pol
PERWIRA MENENGAH
Komisaris Besar Polisi
Kombes Pol
 
Pundak
Ajun Komisaris Besar Polisi
AKBP
Komisaris Polisi
Kompol
PERWIRA PERTAMA
Ajun Komisaris Polisi
AKP
 
Pundak
Inspektur Polisi Satu
Iptu
Inspektur Polisi Dua
Ipda
BINTARA TINGGI
Ajun Inspektur Polisi Satu
Aiptu
 
Pundak
Ajun Inspektur Polisi Dua
Aipda
BINTARA
Brigadir Polisi Kepala
Bripka
 
Pundak
Brigadir Polisi
Brippol
Brigadir Polisi Satu
Briptu
Brigadir Polisi Dua
Bripda
TAMTAMA
Ajun Brigadir Polisi
Abrippol

Pundak
Ajun Brigadir Polisi Satu
Abriptu
Ajun Brigadir Polisi Dua
Abripda
Bhayangkara Kepala
Bharaka
Bhayangkara Satu
Bharatu
Bhayangkara Dua
Bharada

Senin, 12 November 2012

Istilah Satuan MILITER









ISTILAH SATUAN MILITER: DARI REGU HINGGA DIVISI
REGU
  1. Regu adalah satuan militer terkecil dalam Bataliyon (Infanteri) yang terdiri minimal 20 personel. 
  2. Komandannya berpangkat Sersan Satu atau Kopral Kepala senior (yang berpengalaman). 
  3. Regu adalah bagian dari peleton.
PELETON
  1. Kesatuan militer di bawah Kompi yang terdiri dari beberapa regu (biasanya tiga regu), 
  2. kekuatan personilnya kurang lebih 30 sampai 50 orang dan biasanya dipimpin seorang Letnan Dua
  3. Posisi Komandan Peleton biasanya merupakan penugasan PERTAMA, bagi perwira yang baru lulus dari Akademi Militer (Angkatan Darat) dan Akademi Angkatan Laut (kecabangan Marinir).
KOMPI
  1. Kesatuan militer yang berada di bawah Batalyon terdiri dari beberapa peleton (biasanya tiga peleton)
  2. Kekuatan personilnya kurang lebih dari 180 hingga 250 orang. Biasanya dipimpin seorang Kapten. 
  3. Dalam satuan infanteri, ada tiga macam kompi, yang disesuaikan dengan fungsinya, yaitu Kompi Senapan (Kipan), Kompi Markas (Kima), Kompi Bantuan (Kiban). Kompi Senapan disiapkan untuk operasi lapangan, dengan dukungan Kompi Bantuan. 
  4. Persenjatan Kompi Bantuan lebih berat dari persenjataan Kipan, persenjataan Kipan terdiri dari Senjata Mesin Sedang (SMS), mitraliur, dan mortir.
BATALIYON
  1. Satuan dasar tempur di bawah Brigade atau Resimen yang terdiri dari suatu Markas, Kompi Markas dan beberapa Kompi (biasanya tiga Kompi) atau Baterai (istilah Kompi khusus untuk satuan Altileri). 
  2. Khusus untuk Batalyon Infantri dapat merupakan bagian taktis dari suatu Brigade dan dapat juga berdiri sendiri dengan tugas taktis dan administrasi. Contoh Bataliyon Infanteri (Yonif) yang tergabung dalam Brigade Infanteri (Brigif), adalah Yonif 312/Kala Hitam (Subang), Yonif 310/Iklas Karya Utama (Sukabumi), dan Yonif 327/Brajawijaya (Cianjur), ketiganya berada di bawah komando Brigif 15/Kujang (bermarkas di Bandung).
  3. Yonif yang berstatus "BS" (Berdiri Sendiri), adalah Yonif yang tidak bergabung dalam Brigif, namun komandonya langsung dari Pangdam (setempat), karena biasanya Yonif tersebut adalah Yonif andalan, yang biasa disebut sebagai bataliyon pemukul Kodam. ContohYonif yang berstatus "BS", antara lain adalah Yonif 401/Banteng Raiders (Kodam IV/Diponegoro), Yonif 507/Sikatan (Kodam V/Brawijaya), Yonif Linud 733/Masariku (Kodam VIII/Trikora), Yonif Linud 100/Prajurit Setia (Kodam I/Bukit Barisan), dan lain-lain. Kategori lain adalah bataliyon yang di bawah komando Korem (Komando Resort Militer). Ini adalah kategori yang paling umum. Contoh Yonif 315/Garuda (di bawah Korem 061/Suryakencana, Bogor), Yonif 408/Subrastha (basis Kendal, di bawah Korem 073/Makutarama, Salatiga), Yonif 521 (basis Kediri, di bawah Korem 081/Dhirotsaha Jaya, Madiun), dan lain-lain.
  4. Jumlah personil Yonif kurang lebih 700 hingga 1000 orang, Batalyon biasanya dipimpin seorang Mayor (senior) atau Letnan Kolonel
  5. Sedang untuk Bataliyon di luar infanteri, seperti Bataliyon Kavaleri (Yonkav), Bataliyon Artileri Medan (Yonarmed), Bataliyon Zeni Tempur (Yonzipur), Bataliyon Perbekalan dan Angkutan (Yonbekang), hitungan personelnya bukan sekadar orang per orang, namun jumlah kekuatan peralatannya dan anggota yang menjadi operator (awak) peralatan tersebut, misalnya Yonkav terdiri dari sekian tank atau sekian panser, Yonarmed terdiri dari sekian meriam, dan seterusnya. Jadi jumlah personelnya tidak sebanyak bataliyon infanteri biasa.
  6. Bataliyon artileri ada dua macam, sesuai fungsinya: Bataliyon Artileri Medan (sasaran darat) dan Bataliyon Artileri Pertahanan Udara (sasaran udara). 
  7. Yonkav unsur persenjataan yang utama ada dua, yaitu tank dan panser. Ada Yonkav yang persenjataannya khusus panser atau khusus tank saja, atau gabungan antara keduanya. Contoh Yonkav yang persenjataannya hanya tank: Yonkav 1/Kostrad. Sedang khusus panser, contohnya Yonkav 7/Panser Khusus Kodam Jaya. Contoh yang gabungan: Yonkav 9/Serbu (Kodam Jaya), Yonkav 4/Serbu (Kodam III/Siliwangi). Yonkav yang berunsur gabungan panser dan tank, adalah bentuk yang paling umum.
BRIGADE
  1. Satuan tempur di atas Batalyon, dan di bawah Divisi yang merupakan satuan dasar tempur terdiri dari unsur-unsur tempur (biasanya tiga Batalyon), unsur-unsur bantuan tempur dan unsur-unsur bantuan administrasi. 
  2. Brigade dapat berdiri sendiri atau merupakan bagian dari komando yang lebih besar (Divisi). 
  3. Jumlah kekuatan personelnya kurang lebih 3000 hingga 5000 personel.
Karena merupakan satuan tempur yang relatif besar (gabungan tiga bataliyon), maka ketika operasi pada tingkat brigade, kesatuan tersebut bisa bergerak sendiri, lengkap dengan unsur Bantuan Tempur (Banpur) dan Bantuan Administrasi (Banmin) sendiri. Koordinasi Banpur dan Banmin berada di bawah unit tersendiri, yaitu Detesemen Markas, dipimpin seorang Dandema.
  1. Brigade Infanteri (Brigif) di lingkungan TNI ada beberapa macam, bisa berdasar garis komando, bisa berdasar kualifikasi. 
  • Berdasar garis komando, ada Brigif yang berada di bawah : 
    Kodam [Brigif yang berada di bawah Kodam hanya ada dua, yaitu Brigif 1/Jaya Sakti (Kodam Jaya) dan Brigif 15/Kujang (Kodam III/Siliwangi)]
    Kostrad [Brigif Linud 3 (Makassar), Brigif Linud 17/Kujang I (Jakarta), Brigif Linud 18/Trisula (Malang), Brigif 13/Galuh (Tasikmalaya), Brigif 9 (Jember), dan Brigif 6 (Solo)]
  • Berdasar kualifikasi, ada Brigif Lintas Udara (linud), dan Brigif Lintas Medan (Brigif biasa).
     
RESIMEN
  1. Satuan militer di bawah Divisi yang terdiri dari beberapa Batalyon (biasanya 3 Batalyon). 
  2. Resimen merupakan satuan dengan kesenjataan yang sejenis, misalnya Resimen Arteleri Medan, Resimen Arhanud. 
  3. Resimen biasanya dipimpin seorang Kolonel
  4. Unsur-unsur satuan di bawah Resimen, hampir sama dengan Brigade.

    Tampaknya TNI lebih cenderung memakai sistem Brigade. Itu terlihat tidak adanya lagi satuan yang memakai sebutan Resimen, setidaknya di lingkungan Angkatan Darat. Terakhir, mungkin kita masih ingat, satuan yang pernah memakai nama resimen, adalah Kopassus, saat masih bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD).
DIVISI
  1. Satuan tempur militer terbesar, dengan kekuatan penuh. Maksudnya secara operasional, memilki kesatuan kesatuan tempur, berikut unsur pendukungnya, yaitu bantuan tempur dan bantuan administrasi, yang berada dalam garis komando Divisi tersebut, jadi tidak perlu mendatangkan dari komando lain di luar Divisi. Seperti Divisi Infanteri yang ada di Indonesia. 
  2. Angkatan Darat memiliki dua satuan setingkat Divisi, yang keduanya berada di bawah Kostrad, yaitu Divisi Infanteri 1 (markas di Cilodong, Bogor), dan Divisi Infanteri 2 (markas diSingosari, Malang). Divisi-divisi tersebut, selain memiliki unsur tempur sendiri (infanteri, kavaleri dan artileri), juga memiliki unsur bantuan tempur (Bataliyon Zeni, Bataliyon Perhubungan, dan Bataliyon Peralatan), dan unsur bantuan administrasi sendiri (perbekalan, angkutan, kesehatan, polisi militer, dll).
  3. Divisi biasanya dipimpin oleh seorang Mayor Jendral.
DETASEMEN
Ada beberapa pengertian istilah Detasemen :
  1. Kesatuan yang terdiri dari pasukan atau kapal-kapal yang diambil dari kesatuan yang lebih besar dikirim untuk suatu tugas khusus. Untuk Angkatan Darat, bisa berupa kendaraan lapis baja, seperti Detasemen Kavaleri.
  2. Kesatuan tetap yang berkekuatan kurang lebih sebesar Peleton hingga Kompi yang dibentuk untuk tugas-tugas tertentu. Contoh: Detasemen Intel (Denintel) Kostrad, Denintel Kodam, Denma Brigif, Detasemen Polisi Militer, dan Detasemen 81/Anti Teror Kopassus (sebelum dilikuidasi). Untuk kategori ini komandannya, perwira berpangkat Mayor atau Letkol.
  3. Nama tingkat kesatuan untuk organisasi kemarkasan tingkat Komando Utama ke atas. Contoh: Detasemen Markas (Denma) Markas Besar Angkatan Darat, Denma Mabes TNI, dan Denma Makodam. Komandannya biasanya berpangkat Kolonel (untuk Mabes), atau Letkol (untuk Makodam).

Sejarah kepramukaan dunia






A. Pendahuluan

    Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell.
     Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.

B. Riwayat hidup Baden Powell

     Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil.
     Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
 a. Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
 b.  Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
 c.  Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
 d. Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
e. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
 f. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.

     Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
     William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu.
     Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.

Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

C. Sejarah Kepramukaan Sedunia

     Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.

    Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.

     Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.

Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.

    Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

                Tahun 1924 Jambore II            di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
                Tahun 1929 Jambore III          di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
                Tahun 1933 Jambore IV           di Godollo, Budapest, Hongaria
                Tahun 1937 Jambore V            di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
                Tahun 1947 Jambore VI           di Moisson, Perancis
                Tahun 1951 Jambore VII         di Salz Kamergut, Austria
                Tahun 1955 Jambore VIII        di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
                Tahun 1959 Jambore IX          di Makiling, Philipina
                Tahun 1963 Jambore X            di Marathon, Yunani
                Tahun 1967 Jambore XI          di Idaho, Amerika Serikat
                Tahun 1971 Jambore XII         di Asagiri, Jepang
                Tahun 1975 Jambore XIII        di Lillehammer, Norwegia
                Tahun 1979 Jambore XIV        di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
                Tahun 1983 Jambore XV         di Kananaskis, Alberta, Kanada
                Tahun 1987 Jambore XVI        di Cataract Scout Park, Australia
                Tahun 1991 Jambore XVII       di Korea Selatan
                Tahun 1995 Jambore XVIII     di Belanda
                Tahun 1999 Jambore XIX        di Chili, Amerika Selatan
                Tahun 2003 Jambore XX         di Thailand

    Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.

     Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.

      Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.

     Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

letak penempatan lambang dan atribut Pramuka

pe.a.pa.es.ka.i.ki.be.er.a.ra ==paskibra

thank's for your visit ^_^
di postingan kali ini gua bakalan kasih ilmu dikit tentang paskibra, biar buat lo lo lo pada terutama yang juga seorang paskibra (seperti gua) atau pun paskibraka (seperti temen gua ) ^_^
lebih mudah cari info tentang paskibra ,dan tentunya tinggal cari aja di puterajabung.blogspot.com
,.
bagi cerita dikit gua masuk paskibra mulai dari kelas X sma dan untungnya gua sempet nerima sertifikat dari kacamatan berkat ambil andilnya gua dalam pengibaran di kacamatan ^_^ ,,,,sekarang gua uda kelas XI jadi masi ada waktu 1 tahun lagi buat gua masuk jadi paskibraka ,,AMInnnnNNNN ,,,please say aminnnnnn ^_^
lanjut ke infonya ya ,,,nih===>>>

Pengertian Paskibra
Paskibra adalah organisasi yang merangkap ekstra kulikuler ini hampir ada di setiap sekolah menengah atas di seluruh Indonesia, bahkan setingkat SMP dan sekolah dasar pun kini sudah banyak yang mengadakaan kegiatan ini sebagai penyaluran minat para siswa-siswi sekolah tersebut. Kegiatan utama paskibra adalah baris-berbaris dan menyiapkan upacara yang biasanya dilaksanakan pada hari senin atau upacara-upacara kebesaran seperti Hari Sumpah Pemuda, Hari Pendidikan Nasional, dan HUT Kemerdekaan RI yang jatuh pada tanggal 17 Agustus. Selain kegiatan lapangan Paskibra juga memiliki kegiatan keorganisasian.
Sejarah Paskibra
Paskibra yang terdahulu hanya merupakan pemuda-pemudi dari seluruh Indonesia yang dikumpulkan untuk mengibarkan Sang Saka Merah Putih di Istana Negara, mereka disebut Paskibraka. Paskibraka merupakan singkatan dari pasukan pengibar bendera pusaka ini lahir pada tahun 1946, Presiden Soekarno memerintahkan ajudannya Husein Muntahar untuk mengibarkan bendera pusaka. yang padaa saat itu ibukota Indonesia masih berada di Yogjakarta, karena diadakannya perpindahan ibukota. Namun gagasan Husein muntahar untuk mengumpulkan para pemuda-pemudi dari seluruh Indonesia masih belum dapat terlaksana, hingga tahun 1968. Setelah pada tahun 1967 Beliau dipanggil kembali oleh Presiden Soekarno untuk membicarakan tentang pengibaran bendera pusaka, dan lahirlah formasi pasukan 17 (sebagai pengiring), 8 (pasukan inti, pembawa bendera),  serta pasukan 45 (sebagai pengawal). Sangat filosofis ....
Seragam Paskibra
Seragam yang digunakan anggota paskibra merupakan pakaian yang digunakan pada saat upacara terutama upacara memperingati hari ulang tahun kemerdekaan, seragam yang diguanakan adalah seragam putih-putih, untuk pria baju lengan panjang dan celana panjang, untuk wanita baju lengan panjang dan rok pendek setinggi lutut, kecuali untuk yang berjilbab, semuanya serba panjang ditambah kerudung/jilbab. Ada beberapa tambahan pada seragam paskibra diantaranya peci warna hitam, slayer merah putih, sarung tangan dan tentu saja sepatu beserta kaos kakinya.
Dimanakah letak pin garuda pada peci paskibra?
Peci hitam adalah salah satu aksesoris yang dipakai oleh anggota paskibra, pada peci terdapat pin berbentuk gambar burung garuda, untuk pemasangannya adalah disebelah kiri bagian depan peci dan sudah merupakan sebuah ketentuannya.
Melihat sejarah dan kontribusi paskibra dalam kemerdekaan, tentu saja kita harus memberikan apresiasi yang tinggi, dimana anggota-anggota paskibra atau paskibraka adalah putra-putri terbaik bangsa Indonesia, generasi muda penerus bangsa.
Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia .... Merdeka Indonesiaku ...

Sejarah Paskibra





Gagasan Paskibraka lahir pada tahun 1946, pada saat ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta. Memperingati HUT Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-1, Presiden Soekarno memerintahkan salah satu ajudannya, Mayor (Laut) Husein Mutahar, untuk menyiapkan pengibaran bendera pusaka di halaman Istana Gedung Agung Yogyakarta. Pada saat itulah, di benak Mutahar terlintas suatu gagasan bahwa sebaiknya pengibaran bendera pusaka dilakukan oleh para pemuda dari seluruh penjuru Tanah Air, karena mereka adalah generasi penerus perjuangan bangsa yang bertugas.
Tetapi, karena gagasan itu tidak mungkin terlaksana, maka Mutahar hanya bisa menghadirkan lima orang pemuda (3 putra dan 2 putri) yang berasal dari berbagai daerah dan kebertulan sedang berada di Yogyakarta. Lima orang tersebut melambangkan Pancasila. Sejak itu, sampai tahun 1949, pengibaran bendera di Yogyakarta tetap dilaksanakan dengan cara yang sama.
Ketika Ibukota dikembalikan ke Jakarta pada tahun 1950, Mutahar tidak lagi menangani pengibaran bendera pusaka. Pengibaran bendera pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka dilaksanakan oleh Rumah Tangga Kepresidenan sampai tahun 1966. Selama periode itu, para pengibar bendera diambil dari para pelajar dan mahasiswa yang ada di Jakarta.
Tahun 1967, Husein Mutahar dipanggil presiden saat itu, Soekarno, untuk menangani lagi masalah pengibaran bendera pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta, beliau kemudian mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 kelompok yang dinamai sesuai jumlah anggotanya, yaitu:
  • Kelompok 17 / pengiring (pemandu),
  • Kelompok 8 / pembawa (inti),
  • Kelompok 45 / pengawal.
Jumlah tersebut merupakan simbol dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 (17-8-45). Pada waktu itu dengan situasi kondisi yang ada, Mutahar hanya melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas pengibaran bendera pusaka. Rencana semula, untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI) namun tidak dapat dilaksanakan. Usul lain menggunakan anggota pasukan khusus ABRI (seperti RPKAD, PGT, marinir, dan Brimob) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi karena mereka bertugas di Istana Negara Jakarta.
Mulai tanggal 17 Agustus 1968, petugas pengibar bendera pusaka adalah para pemuda utusan provinsi. Tetapi karena belum seluruh provinsi mengirimkan utusan sehingga masih harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.
Pada tanggal 5 Agustus 1969, di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan reproduksi Naskah Proklamasi oleh Suharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I seluruh Indonesia. Bendera duplikat (yang terdiri dari 6 carik kain) mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada peringatan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka Jakarta, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput bendera duplikat yang dikibar/diturunkan. Mulai tahun 1969 itu, anggota pengibar bendera pusaka adalah para remaja siswa SLTA se-tanah air Indonesia yang merupakan utusan dari seluruh provinsi di Indonesia, dan tiap provinsi diwakili oleh sepasang remaja.
Istilah yang digunakan dari tahun 1967 sampai tahun 1972 masih "Pasukan Pengerek Bendera Pusaka". Baru pada tahun 1973, Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS berasal dari PASukan, KIB berasal dari KIBar mengandung pengertian pengibar, RA berarti bendeRA dan KA berarti PusaKA. Mulai saat itu, anggota pengibar bendera pusaka disebut Paskibraka.